IDXChannel- Raksasa properti China, Vanke mengalami kerugian tahunan sebesar USD6,8 miliar (sekitar Rp112,6 triliun) pada 2024. Kerugian disebabkan penurunan penjualan dan menyusutnya margin keuntungan.
Padahal, pemerintah China telah berusaha menghidupkan kembali pasar properti. Namun upaya tersebut seolah tak berhasil.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (31/2/2025), dalam laporan ke bursa saham Hong Kong, Vanke menyebut 2024 sebagai tahun yang penuh tantangan. Vanke bahkan meminta maaf atas dampak buruk yang ditimbulkan, termasuk tekanan keuangan akibat penjualan yang menurun drastis.
Selama beberapa tahun terakhir, sektor properti di China mengalami krisis berkepanjangan. Industri yang dulu menjadi pilar ekonomi utama kini justru jadi beban.
Kini industri ini terbelit utang besar yang menyebabkan banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan.