Sedangkan sisanya akan digunakan untuk biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usaha perseroan, namun tidak terbatas pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri dari biaya keperluan kantor di lokasi proyek (pemeliharaan proyek yang meliputi antara lain pemeliharaan lingkungan dan keamanan, listrik, PDAM, telepon dan perawatan taman serta sewa kantor).
Kebijakan dividen perseroan usai listing perdana adalah akan membagikan dividen tunai secara kas atau dalam bentuk uang 25 persen dari laba bersih perseroan dan kebijakan pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam RUPST yang diadakan setiap tahun.
3. Raharja Energi Cepu (RATU)
Raharja Energi Cepu (RATU) akan menjadi emiten ke-3 yang tercatat di Bursa pada 2025. RATU melepas maksimal 543,01 juta saham atau 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan.
Terdiri dari 190,05 juta saham baru yang dikeluarkan dari portopel perseroan atau sebesar 7 persen dan 352,95 juta saham atas nama RAJA alias saham divestasi atau sebesar 13 persen.
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) ini menetapkan harga IPO sebesar Rp1.150 per saham. Dengan demikian, perusahaan energi yang terlibat dalam Blok Cepu dan Blok Jabung itu berpotensi meraup dana IPO sebesar Rp624,46 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp3,1 triliun.