Kenaikan laba bersih perseroan, sejalan dengan peningkatan pendapatan di tahun lalu sebesar 18 persen menjadi Rp5,78 triliun dibanding Rp4,90 triliun pada 2022. Sementara total EBITDA yang diperoleh sebesar Rp1,59 triliun pada 2023 atau lebih tinggi dibanding Rp1,14 triliun di 2022.
Capaian pendapatan dan laba bersih tersebut ditopang mulai normalnya kegiatan di sektor Kesehatan pasca Covid-19, di mana terjadi kenaikan volume pasien sebesar 19,49 persen, meningkat lebih dari 8,5 juta di 2023 dari 7,1 juta di 2022.
“Sepanjang 2023, kami telah melakukan pengkajian dan penyempurnaan menyeluruh atas layanan RS Hermina, serta menghadirkan beberapa pusat unggulan baru berfokus pada layanan kesehatan onkologi, perawatan jantung, stroke, nefrologi dan ortopedi," jelas Hasmoro.
"Selain itu, layanan darurat, layanan intensif serta layanan bedah darurat juga telah makin disempurnakan di tengah lingkungan usaha yang semakin kompetitif," sambungnya.