Sebaliknya, jelang akhir pekan saham-saham yang keluar dari indeks ini justru mayoritas menguat seperti saham BBYB menguat 8,98%, TINS menguat 5,65%, saham sektor konstruksi PTPP menguat 0,90% dan saham WIKA menguat 1,06%.
Sentimen positif yang mengiringi penguatan saham-saham tersebut juga beragam, seperti wacana merger emiten karya PTPP dan WIKA.
Secara periodik, MSCI melakukan review atas saham-saham apa yang layak dimasukkan menjadi konstituen dan dikeluarkan atau dikenal dengan rebalancing.
Indeks MSCI sering kali menjadi perbincangan akibat pilihan sahamnya dari berbagai negara, industri, kapitalisasi pasar, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, investor global akan mengacu pada indeks MSCI sebagai emiten pilihan awalnya.
Namun terdapat pula faktor lain yang bisa jadi sentimen saham dapat menguat atau melemah. Adapun pengumuman evaluasi berikutnya terhadap indeks MSCI dijadwalkan pada 12 Februari 2024, efektif dimulai pada 1 Maret 2024.
(FRI)