Adapun, laba bersih SIMP meningkat hingga 21 persen menjadi Rp1,20 triliun di periode ini. Sedangkan, laba bersih TLDN dan LSIP masing-masing ikut naik sebesar 9,48 persen dan 4,44 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)
Kendati sebagian besar emiten sawit membukukan laba bersih yang bertumbuh pada 2022, dua emiten sawit lainnya, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) justru membukukan laba bersih yang terkontraksi pada periode ini.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan emiten, laba bersih AALI merosot hingga 12,42 persen menjadi Rp1,73 triliun. Sedangkan, laba bersih CBUT turut anjlok hingga 22 persen menjadi Rp223,15 miliar.
Merosotnya laba bersih CBUT secara signifikan disebabkan oleh beban pokok penjualan yang meningkat sebesar 22,71 persen menjadi Rp8,13 triliun di periode ini.
Sementara, porsi dari beban pokok penjualan terhadap pendapatan bersih dari emiten sawit ini turut meningkat dari sebesar 76,46 persen pada 2021 menjadi 84,50 persen pada 2022.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.