Pertumbuhan tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan Uang Kuasi yang masing-masing tumbuh 4,8% dan 8%.
Untuk sentimen positif yang menjaga IHSG tidak kian tergerus yakni dipertahankannya suku bunga acuan, kredit tetap tumbuh meskipun lebih lambat, kembali surplusnya neraca transaksi berjalan, berlanjutnya aksi beli investor asing dan FOMC Minutes yang mengindikasikan tidak adanya kenaikan FFR pada Juni mendatang.
Sedangkan sentimen positif dari domestik yakni Bank Indonesia yang untuk keempat kalinya secara berturut-turut mempertahankan BI7DRR di level 5,75%.
"Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat segera kembali ke dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada triwulan III 2023," kata Mino.
Sementara itu sentimen eksternal yang wajib diperhatikan pada minggu ini adalah kesepakatan antara kubu Republik di Kongres dengan pemerintah Amerika terkait debt ceiling, indeks harga rumah, indeks keyakinan konsumen dan data manufaktur serta perkembangan harga komoditas.