IDXChannel - Reli dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya terhenti setelah menguat dalam beberapa minggu terakhir. Hal itu pun mendorong mata uang lainnya berbalik dari posisi rendah multi-tahun, seperti poundsterling, euro, dan yen.
Dilnasir dari Reuters pada Selasa (27/9/2022), poundsterling naik lebih dari 1% menjadi USD1,0810 dan berada di jalur dengan persentase kenaikan harian terbesar dalam tujuh minggu. Sementara itu, euro naik 0,2% menjadi USD0,9629, dan dolar AS turun 0,3% terhadap yen menjadi 144,28.
Penurunan dolar secara luas sejalan dengan pemulihan sentimen pasar terhadap aset berisiko, yang juga mendorong saham Eropa dan saham berjangka AS, dan dibantu oleh imbal hasil treasury AS yang stabil setelah kenaikan baru-baru ini.
"Kami telah melihat beberapa orang memangkas posisi long dolar mereka sedikit, tetapi kami melihat ke pembukaan New York untuk tahu bagaimana imbal hasil treasury itu akan bermain sepanjang hari," kata Simon Harvey, kepala analisis FX di Monex. Eropa.