Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan melepas 750 juta saham atau setara 25,42% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Bersamaan dengan IPO, perseroan juga mengadakan program alokasi saham untuk karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 5% dari saham yang ditawarkan atau sebesar Rp37,50 juta.
Selain itu, perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 375 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 17,05% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp250.
Perihal penggunaan dana, sekitar 30% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal perseroan dalam bentuk penambahan area operasional, yang berlokasi di Jawa Barat. Perseroan juga akan melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi perseroan, yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal II tahun 2023.
Transaksi perluasan area operasional direncanakan akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal II tahun 2023, sedangkan penambahan dan pengembangan sistem akan dilakukan dengan pihak ketiga pada kuartal III tahun 2023.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari biaya operasional proyek pekerjaan pengembangan smart city dan business solution provider dalam aspek transportasi di berbagai kota di Indonesia.
Selain itu, dialokasikan untuk biaya tenaga kerja dan pembelian bahan baku produk, serta pengembangan segmen distribusi penjualan produk dan layanan melalui jalur Business-to-Business (B2B) dan Business-to-consumer (B2C).
(FRI)