sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resmi Melantai di Bursa, Ini Kata Bos Delta Giri Wacana (DGWG) 

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
13/01/2025 10:00 WIB
Saham PT Delta Giri Wacana Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DGWG. Perseroan menjadi emiten ke-8 yang tercatat di Bursa pada 2025.
Resmi Melantai di Bursa, Ini Kata Bos Delta Giri Wacana (DGWG) (foto dok bei)
Resmi Melantai di Bursa, Ini Kata Bos Delta Giri Wacana (DGWG) (foto dok bei)

IDXChannel - Saham PT Delta Giri Wacana Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DGWG. Perseroan menjadi emiten ke-8 yang tercatat di Bursa pada 2025.

Harga saham perseroan pada perdagangan perdananya dibuka naik 8,69 persen di level Rp250 dari harga penawaran yang ditetapkan sebesar Rp230 per saham.

Hingga pukul 09.29 WIB, harga saham perseroan berada di level Rp266 per saham atau naik 15,65 persen. Total saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 120,01 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp31,84 miliar dan ditransaksikan sebanyak 32.466 kali.

“Momentum ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan perusahaan yang selama lebih dari 20 tahun hadir berpartisipasi mendukung kemajuan sektor pertanian Indonesia,” kata Presiden Direktur DGWG, David Yaory di Gedung BEI, Jakarta, Senin (13/1).

Perseroan berencana memanfaatkan dana hasil penawaran umum tersebut digunakan untuk penyertaan modal kerja yang difokuskan pada pembelian bahan baku produk dalam memenuhi permintaan pasar. 

Ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input turut berperan penting dalam mendukung program ketahanan pangan yang saat ini digagas pemerintah. 

“Sejalan dengan program pemerintah, DGWG tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk-produk agro input kami,” ujar David.

David menjelaskan, pada 2025, pemerintah Indonesia menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran yang menembus Rp159 triliun. 

Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. 

“Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, memperkuat ekonomi pedesaan, dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan,” tutur David. 

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement