Andri menilai keamanan informasi saat ini telah menjadi salah satu tantangan utama dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Dirinya percaya bahwa keamanan informasi penting untuk mencapai
kesuksesan transformasi digital di Indonesia.
Terkait penggunaan dana IPO, perseroan berencana menggunakan sekitar 87 persen dana hasil IPO sebagai modal kerja dan mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia.
Perseroan juga akan membangun tim Research and Development (R&D) untuk mengembangkan produk, alat, dan layanan cybersecurity baru.
Selain itu, Perseroan juga akan menginvestasikan modal kerja untuk pemasaran, pembiayaan proyek, serta sertifikasi dan akreditasi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di masa depan.
Sekitar 13% dari dana yang berhasil dihimpun akan digunakan Perseroan untuk mendukung rencana ekspansi di wilayah-wilayah dimana perseroan melihat adanya peluang pasar, serta pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium.