Hal itu membuahkan hasil dari berbagai survei dan penelitian terhadap pemerintah ini yang tertinggi lebih dari 70 persen. Kemudian dari pertumbuhan ekonomi di kuartal III menjadi 3,5 persen dan juga dari segi demand terhadap perbaikan, produksi manufaktur di level ekspansi menjadi 53,9 persen yang jauh lebih tinggi dibanding sebelum pandemi 51 persen.
"Kita melihat harga barang dan jasa relatif baik dan inflasi kita di 1,75 persen secara year on year dan ini menunjukkan berbagai kegiatan sudah mulai pulih, survei BI average daripada rasionya sebesar 76,1 persen di bulan November," katanya.
Disisi lain penerimaan pajak saat ini mencapai Rp1.231,87 triliun atau 100,19 persen dari target Rp1.122,9 triliun dan ini belum pernah terjadi dalam 12 tahun terakhir juga disaat pandemi.
Dari sisi perbaikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah mencapai rekor Rp6.723. "Tentunya return dari Bursa Efek Indonesia year to date nya 10 persen, nah kinerja ini tentu perdagangan pasar terjadi peningkatan 7,38 juta daripada investor dimana masuknya ini investor ritel dan tentu ini kinerja IPO," kata Airlangga.
Aset di pasar modal dikuasai investor dalam negeri, maka itu pemerintah dengan UU Cipta Kerja sudah mendirikan INA yang merupakan mesin untuk investasi panjang.