Dalam 12 bulan ke depan, beberapa analis menilai terdapat sejumlah sentimen yang mewarnai harga komoditas pertambangan ini. Salah satunya yakni potensi perlambatan ekonomi yang berdampak kepada permintaan komoditas.
Perlu diketahui, nikel banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baja anti karat. Jika ekonomi melambat, permintaan bahan baku untuk industri manufaktur juga akan menurun.
Kebijakan lockdown di China dan kebijakan kenaikan suku bunga juga akan mempengaruhi harga komoditas logam ini. Dari sisi suplai, industri nikel Indonesia diperkirakan bakal terus tumbuh ke depan mengingat pemerintah menargetkan 30 smelter nikel beroperasi pada 2024.
Kapasitas produksi nikel diproyeksi akan cenderung naik selama dua sampai tiga tahun ke depan, dan akan menjadi salah satu pemberat harga nikel seiring melimpahnya pasokan.
Mirae Asset Sekuritas menurunkan rating sektor pertambangan logam Indonesia menjadi netral. Saham ANTM sebagai pilihan utama (top picks). Rekomendasi untuk ANTM adalah buy dengan target harga Rp2.300.