Dengan pertumbuhan produksi in-house tersebut, TBBE berkontribusi sebesar 33,4 persen dari total volume penjualan hingga September 2024.
“Permintaan batu bara yang meningkat pada semester II tahun ini menjadi katalis positif bagi RMKE. Selain itu, harga penjualan batu bara juga stabil dan cenderung meningkat dengan kondisi geopolitik serta kondisi ekonomi yang saat ini belum stabil,” ujar Vincent.
Vincent melanjutkan, perseroan optimistis dapat meningkatkan volume jasa angkutan dan penjualan batu bara dengan realisasi penambahan pelanggan baru, seiring dengan penyelesaian fasilitas hauling road batu bara yang akan selesai pada tahun ini.
“Dengan penyelesaian jalan tersebut RMKE dapat membuka akses bagi tambang-tambang yang tidak dapat berproduksi karena terkendala infrastruktur di Sumatera Selatan,” kata Vincent.
(Fiki Ariyanti)