IDXChannel - Performa rugi yang kian membengkak membuat PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE) mengakumulasi defisit neraca senilai Rp6,49 triliun hingga kuartal III-2024.
Penyebabnya adalah rugi bersih sebesar Rp37,34 miliar, melonjak triple digit atau 153 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu.
Alhasil membuat rugi per saham dasar TELE meningkat menjadi Rp5 per saham dari sebelumnya Rp2 per saham pada kuartal III-2023.
Pendapatan usaha TELE anjlok 20,47 persen yoy menjadi Rp1,87 triliun. Seluruh pemasukan datang dari segmen produk voucher dan kartu perdana.
Beban pokok turun 20,33 persen menjadi Rp1,85 triliun, menyisakan laba kotor sebesar Rp13,21 miliar, demikian menurut laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi, diakses pada Jumat (22/11/2024).
Sederet beban penjualan hingga ongkos administrasi menyisakan laba operasional TELE hanya Rp549 juta, lebih terpuruk dari kinerja kuartal III tahun lalu yang sempat menyentuh Rp5 miliar.
Defisit saldo laba ini membuat TELE mengalami defisiensi modal senilai Rp4,73 triliun, terlebih dengan utang yang menggunung, saat aset hanya berkisar Rp79,91 miliar dalam pos neraca keuangan.
Sementara itu posisi kas akhir September melesat 85,44 persen ytd menjadi Rp8,45 miliar sebagai akibat dari penerimaan kas dari aktivitas operasional.
(Fiki Ariyanti)