Posisi tersebut membuat INDX mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp497,47 juta. Posisi keuangan kuartalan ini sekaligus membuat rugi per saham dasar INDX bertambah menjadi Rp1,14, dari sebelumnya Rp0,43.
Neraca perseroan per 30 September 2022 menunjukkan ada kenaikan aset sebanyak 1,16% mencapai Rp65,92 miliar, dari akhir 2021 di angka Rp65,16 miliar. Kewajiban pembayaran atau liabilitas membengkak 10,85% menjadi Rp12,85 miliar, sedangkan modal/ekuitas perseroan terjaga di kisaran Rp53 miliar, sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan INDX, Selasa (11/10/2022).
Hingga September 2022, INDX telah menerima kas operasional dari pelanggan sebanyak Rp3,33 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran beban dan biaya pemasok. Dana sisa tersebut kemudian digunakan menambah aset tetap, serta ditempatkan dalam investasi jangka pendek.
INDX juga menerima tambahan utang lain-lain sebesar Rp1,24 miliar. Dengan tambahan cadangan kas awal tahun, maka sisa kas bersih akhir periode perseroan mencapai Rp3,65 miliar.
(DES)