IDXChannel – Tidak semua saham nikel bereaksi sama terhadap rumor Tesla yang bakal membangun pabrik di Indonesia. Sementara nama-nama besar kurang greget, satu saham malah melambung tinggi.
Saham emiten tersebut adalah PT PAM Mineral Tbk (NICL).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.57 WIB, saham NICL melejit 23,08 persen ke Rp240 per saham.
Nilai transaksi perdagangan termasuk yang terbesar di bursa, mencapai Rp56,5 miliar.
Kenaikan ini membuat saham emiten yang memiliki tambang di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah tersebut melesat selama 4 hari beruntun.
Selama awal 2023, saham NICL sudah terbang 58,71 persen. Sedangkan, dalam kurun setahun saham ini meroket 251,43 persen.
Berbeda dengan NICL yang melambung tinggi setidaknya dalam 4 hari terakhir ini, saham-saham utama nikel kurang bergairah.
Pagi ini, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), misalnya, turun 0,94 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) minus 0,22 persen, dan PT Timah Tbk (TINS) melorot 0,42 persen.
Sementara, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masing-masing naik 3,41 persen dan 0,68 persen.
Kemarin, seiring rumor Tesla merebak, saham-saham tersebut juga tidak menciptakan reli yang berarti.
Saham ANTM ‘hanya’ naik 2,90 persen, TINS menguat 1,29 persen, MDKA terapresiasi 0,68 persen per penutupan Kamis (12/1). Sedangkan, saham INCO malah stagnan 0 persen di hari itu.
Sebelumnya, Tesla Inc. telah dirumorkan mendekati kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Itu karena produsen kendaraan listrik milik Elon Musk tersebut ingin memanfaatkan cadangan bahan baku utama baterai yang ada di Tanah Air.
Berdasarkan pemberitaan Bloomberg, Rabu (11/1), pabrik tersebut akan memproduksi sebanyak 1 juta mobil per tahun. Sejalan dengan ambisi Tesla agar semua pabriknya secara global mencapai kapasitas tersebut.
Sejauh ini, sumber tidak ingin disebutkan namanya karena pembicaraan bersifat rahasia. Musk dan perwakilan Tesla tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.
Di sisi lain, Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia mengatakan pembicaraan dengan Tesla dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditanya tentang potensi kesepakatan pada hari Rabu. Perwakilan kementerian tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Belakangan, pada Kamis (12/1), sang Technoking Tesla Musk menanggapi pemberitaan Bloomberg di muka dengan mewanti-wanti orang untuk berhati-hati.
"Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip 'sumber tanpa nama', karena seringkali salah," ujar Elon Musk melalui cuitannya di media sosial twitter yang dikutip pada Kamis (12/1).
Kepada sebuah media daring, Kamis (12/1), pemerintah RI melalui Juru Bicara (jubir) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi mengungkapkan, dirinya belum mendengar adanya kabar kesepakatan antara Tesla dan pemerintah soal pembangunan pabrik di Tanah Air.
Indonesia sudah lama melakukan pembahasan dengan Tesla soal industri mobil listrik.
Presiden Joko Widodo mengunjungi Musk pada Mei tahun lalu dan mencapai kesepakatan pasokan nikel senilai USD5 miliar dengan produsen mobil tersebut pada Agustus.
Dalam wawancara bulan itu dengan Bloomberg News, Widodo mengatakan dia ingin Tesla membuat mobil listrik di dalam negeri, bukan hanya baterai, dan bersedia meluangkan waktu untuk meyakinkan Musk agar melihat Indonesia lebih dari sekadar pemasok sumber daya utama.
Pabrik di Indonesia setidaknya akan menjadi pabrik Tesla ketiga di luar pasar asalnya di AS, bergabung dengan fasilitas di Shanghai dan dekat Berlin.
Meskipun Indonesia menawarkan pintu gerbang ke 675 juta konsumen di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pasar yang sulit bagi pembuat mobil global, dengan mobil dengan harga di bawah USD20.000 merupakan penjualan terbesar. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.