Sementara USD/JPY telah mundur dari level 150 meskipun yen sedikit melemah pada Selasa di level 148,89.
Sejumlah Industri Ketar-Ketir
Kenaikan dolar menjadi alarm genting buat para pengusaha Tanah Air yang melakukan aktivitas impor. Termasuk di antaranya industri farmasi. Ini karena bahan baku farmasi masih diimpor hampir 90 persen.
Selain industri farmasi, bahkan harga tempe hingga mi instan bisa berpotensi naik. Ini karena bahan baku berupa kedelai dan biji gandum yang masih diimpor dari luar negeri.
Tahun lalu, perang Rusia-Ukraina juga sempat mengganggu impor komoditas penting tersebut dari sisi rantai pasok. Kini, ancaman tingginya dolar akan membuat harga barang-barang dengan bahan baku tersebut terancam naik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia mengimpor kedelai pada 2022 mencapai USD1,63 miliar. Angka ini naik 9,45 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD1,48 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)