Para pelaku pasar juga dinilai tetap waspada atas potensi dampak tarif Trump, bahkan ketika sebuah laporan menunjukkan bahwa ia dapat menawarkan beberapa pengecualian kepada para produsen mobil.
Dari sentimen domestik, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen pada 2025 dan 2026. Angka ini menurun dari proyeksi pada Januari 2025 yaitu sebesar 5,1 persen.
Menurut Ibrahim, angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berbeda jauh dari negara Asia berkembang lainnya. Malaysia, misalnya, diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,1 persen pada 2025 dan 3,8 persen pada 2026. Kemudian Vietnam diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 5,2 persen pada 2025 dan 4,0 persen pada 2026.
Sementara itu, ekonomi China diprediksi tumbuh sebesar 4 persen pada 2025 dan 2026. Tidak hanya Indonesia, penerapan tarif resiprokal AS juga berdampak secara global. Pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diprediksi turun menjadi 2,8 persen dari proyeksi Janurai 2025 yaitu 3,3 persen.