"Selain peningkatan tarif, meningkatnya ketidakpastian kebijakan juga memiliki peran besar dalam proyeksi ekonomi. Jika terus berlanjut, meningkatnya tensi perdagangan dan ketidakpastian akan memperlambat pertumbuhan ekonomi secara signifikan," katanya.
Sedangkan, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7-5,5 persen. Hingga kuartal I-2025, ekonomi tergolong bagus.
"Tapi ke depan, dinamika-dinamika itu perlu diantisipasi lebih baik," ujarnya.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.870-Rp16.930 per USD.
(Dhera Arizona)