Pekan lalu, pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menilai tekanan terhadap dolar AS sempat muncul dari data penggajian ADP yang menunjukkan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja.
Dia juga menyoroti ketidakpastian mengenai arah kebijakan tarif di AS,
"Terutama setelah presiden menggandakan tarif baja dan aluminiumnya menjadi 50 persen minggu ini," ujar Ibrahim pada risetnya, Kamis (6/6/2025).
Ibrahim memproyeksi dalam waktu dekat, pasar masih akan mencermati data ekonomi AS serta perkembangan diskusi antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
(NIA DEVIYANA)