Selain itu, kata dia, kekhawatiran akan melambatnya pemulihan ekonomi China, menyusul serangkaian pembacaan yang lemah sepanjang Juli, memicu aksi jual yang berkepanjangan di pasar China.
"Ketidakpastian politik AS juga membebani pasar China, terutama dengan investor yang tidak yakin tentang bagaimana pemerintahan AS berikutnya akan memperlakukan Beijing," katanya.
Dia menerangkan, fokus minggu ini adalah pada data indeks manajer pembelian utama dari negara tersebut untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai aktivitas bisnis.
Dari sentimen domestik, ungkap Ibrahim, pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir 2024 diperkirakan hanya akan bergerak stabil di level 5,1 persen. Adapun pada kuartal I-2024 ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen.