IDXChannel - Nilai tukar rupiah pada hari ini, Selasa (5/7/2022), telah mencapai Rp14.985 per dolar AS. Posisi nilai tukar yang sudah hampir menyentuh level psikologis Rp15.000 per dolar AS membuat sejumlah pihak mulai mengkhawatirkan kondisi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, misalnya, yang menyebut bahwa semakin melemahnya kurs rupiah berpotensi memicu kenaikan biaya impor (imported inflation), terutama terkait komoditas pangan.
"Sejauh ini imported inflation belum dirasakan karena produsen masih menahan harga di tingkat konsumen. Tapi ketika beban biaya impor sudah naik signifikan akibat selisih kurs, maka imbasnya ke konsumen juga," ujar Bhima, di Jakarta, Selasa(5/7/2022).
Menurut Bhima, beban utang luar negeri sektor swasta meningkat lantaran pendapatan sebagian besar diperoleh dalam bentuk rupiah, sementara bunga dan cicilan pokok yang harus dibayar dalam bentuk valuta asing (valas).
"Situasi currency missmatch akan mendorong swasta lakukan berbagai cara, salah satunya lewat efisiensi operasional. Tidak semua perusahaan swasta yang memiliki ULN (utang luar negeri) lakukan hedging," tutur Bhima.