sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah ke Rp16.732 per Dolar AS

Market news editor Anggie Ariesta
13/11/2025 10:03 WIB
Merujuk data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.732 per dolar AS pada pembukaan pagi ini, melemah dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.717.
Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah ke Rp16.732 per Dolar AS (FOTO:iNews Media Group)
Rupiah Hari Ini Dibuka Melemah ke Rp16.732 per Dolar AS (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (13/11/2025) pagi.

Merujuk data Bloomberg, rupiah berada di posisi Rp16.732 per dolar AS pada pembukaan pagi ini, melemah dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.717.

Angka ini melanjutkan tren negatif setelah perdagangan sebelumnya, Rabu (12/11/2025), rupiah ditutup melemah 0,09 persen ke level Rp16.695 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) terpantau menguat tipis 0,04 persen di posisi 99.532 pada pukul 09.00 WIB.

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi untuk perdagangan hari ini mata uang Rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.720 – Rp16.760.

Ibrahim menyebut sentimen dari AS, khususnya keraguan pasar atas rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, memberikan penguatan pada dolar AS.

"Keraguan atas rencana Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut juga membebani emas, karena dolar menemukan pijakannya di perdagangan Asia," kata Ibrahim dalam risetnya Kamis (13/11/2025).

Fokus pasar juga tertuju pada perkembangan politik di AS, termasuk pemeriksaan Mahkamah Agung atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump, dan proses pemungutan suara di DPR AS untuk mengakhiri shutdown pemerintah.

“Berakhirnya penutupan pemerintah akan membuka pintu bagi lebih banyak rilis data ekonomi resmi, yang pada gilirannya dapat membantu meredakan ketidakpastian atas perekonomian,” kata Ibrahim.

Namun, berakhirnya ketidakpastian ini justru diprediksi dapat melemahkan rupiah ke depan, seiring dengan penguatan fundamental ekonomi AS yang akan terungkap.

Dari sisi internal, rupiah diproyeksi bertahan di zona merah setelah Bank Indonesia (BI) mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari target yang telah ditetapkan pemerintah dan DPR, yaitu sebesar 5,4 persen.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 5,33 persen pada tahun 2026 mendatang, di bawah ekspektasi pasar dan pemerintah.

(kunthi fahmar sandy)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement