Sebelumnya, kata dia, para ekonom memperkirakan inflasi pada Desember 2022 akan mencapai 0,55 persen secara bulanan (MtM). "Tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian inflasi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,09 persen MtM," terangnya.
Sentimen lainnya, lanjutnya, didorong oleh inflasi global pada 2023 yang diprediksi masih berpotensi meningkat. Hal itu berdampak pada daya beli masyarakat berpendapatan rendah dan kemungkinan juga masih menahan pemulihan mobilitas jarak jauh.
Dengan kondisi tersebut, ia memprediksi rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.550 - Rp 15.630 pada perdagangan besok, Selasa (3/1).
(FRI)