Selain itu, Indonesia harus menjaga stabilitas ekonomi makro dengan memperkuat disiplin fiskal, mengelola utang secara hati-hati, dan memperluas basis pajak agar mampu membiayai program-program prioritas secara berkelanjutan.Jika terwujud, maka pertumbuhan ekonomi 4,7 persen pada 2025 dan 2026 akan menjadi yang paling rendah setelah 2021. Kala itu, pertumbuhan ekonomi tanah air tumbuh 3,69 persen secara kumulatif.
Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia atau World Bank (WB) kompak memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7 persen pada 2025 dalam laporan terbaru. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi 5,1 persen yang disampaikan pada laporan sebelumnya.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.840 - Rp16.900 per dolar AS.
(Febrina Ratna Iskana)