Namun, kenaikan tahunan inflasi inti, tidak termasuk makanan dan energi yang bergejolak, tetap pada 2,8 persen, jauh di atas target bank sentral sebesar 2 persen.
"Pasar sedang menunggu rincian tentang langkah-langkah stimulus baru di China, karena laporan terkini menunjukkan Beijing akan meningkatkan stimulus fiskal pada tahun mendatang. Negara ini merupakan importir tembaga terbesar di dunia," kata Ibrahim.
Dari sentimen domestik, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjamin target pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan tergoyahkan, akibat kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen per 1 Januari 2025. Pemerintah yakin ekonomi tetap dapat tumbuh di level lima persen.
Seiring dengan itu, kata Ibrahim, pemerintah meyakini pergerakan inflasi pada tahun depan juga bakal tetap terjaga. Dampak kenaikan PPN terhadap inflasi dinilai minim. Kenaikan inflasi tersebut masih terjaga di kisaran yang ditargetkan pada 2024 dan 2025, yakni 2,5 plus minus 1 persen.