Dari dalam negeri, pemerintah memproyeksikan serapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai 95 persen setara Rp 705,53 triliun pada akhir 2021. Sedangkan komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya karena masih ada beberapa proses tagihan rumah sakit yang sedang berproses dan diharapkan bisa terselesaikan pada tahun 2021.
Saat varian Delta Covid-19 menyerang Indonesia, biaya rumah sakit yang ditanggung negara memang mengalami peningkatan, sehingga akan dilihat laporan total tagihannya pada akhir 2021 nanti. Sementara, hingga 19 November 2021 realisasi serapan anggaran PEN telah mencapai 67 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Selain itu, anggaran perlindungan sosial akan mencapai target yang telah ditetapkan pada 2021 yaitu Rp 135,53 triliun, lantaran masih adanya pembayaran pada November dan Desember. Begitu pula dengan dukungan UMKM dan korporasi dimana masih ada proses penagihan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), sehingga kemungkinan akan terserap sekitar 90 persen di akhir tahun dari pagu Rp 81,83 triliun.
Untuk program prioritas yang dijalankan oleh berbagai macam kementerian dan lembaga, diperkirakan akan ada dorongan penyerapan anggaran yang lebih tinggi pada Kuartal Keempat 2021. Sehingga akan mendekati target yakni Rp 75,44 triliun.
Dengan data tersebut maka pos program PEN yang kemungkinan akan terealisasi melewati target yakni insentif usaha yang memang sudah terealisasi 99,4 persen per 19 November 2021.sedangkan pemberian insentif usaha yang mencapai 99 persen ini menunjukkan adanya kegiatan ekonomi. Ekonomi yang bergerak meningkatkan klaim atas insentif pajak.