Powell mengatakan kebijakan tersebut sudah 'di atas meja' pada FOMC Meeting 3 - 4 Mei 2022 untuk menyetujui hal tersebut. Langkah bank sentral ini diharapkan menjadi serangkaian kenaikan suku bunga tahun ini.
"Meningkatnya kekhawatiran atas kebijakan Fed yang semakin agresif sangat membebani US Treasuri, terutama pada jangka pendek, dan kenaikan suku bunga dapat membuat Wall Street bergerak lebih rendah," tulis Action Economics dalam risetnya, dilansir Reuters, Jumat (22/4/2022).
Kebijakan Fed ini juga dinilai sebagai sentimen pendorong dolar kembali menanjak di jalur kenaikannya.
"Dolar adalah penerima manfaat dari ini (kenaikan suku bunga)," pungkasnya. (TYO)