Dolar sebelumnya sempat diuntungkan dari data pekerjaan non-pertanian AS pada Maret 2022 yang mendukung ekspektasi tambahan pengetatan setengah poin oleh Federal Reserve pada bulan depan.
"Dolar melambung lebih tinggi karena perkembangan geopolitik terbaru," kata Analis Pasar Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir Reuters, Selasa (5/4/2022).
Data pada Jumat lalu (1/4) menunjukkan angka pengangguran AS pada Maret 2022 mencapai level terendah selama dua tahun sebesar 3,6%. Hal ini membuat pasar menilai apakah angka tersebut akan memperkuat langkah Fed dengan menaikkan suku bunga agresif untuk mengatasi inflasi.
Sementara itu sanksi embargo terhadap Rusia juga terus menjadi perhatian pasar mengingat pasokan minyak dan gas Kremlin dinilai sangat dibutuhkan.
"Sanksi yang lebih banyak tentu menunjukkan bahwa risiko gangguan energi di Eropa meningkat," kata Analis Mata Uang Commerzbank, Ulrich Leuchtmann.