Data menunjukkan penambahan tak terduga sebesar 119.000 lapangan kerja untuk bulan September, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%, dan bulan-bulan sebelumnya direvisi turun.
Selain itu, komentar hawkish dari Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, dan Gubernur Fed Michael Barr. Beth Hammack, Kepala The Fed Cleveland, mengatakan bahwa pelonggaran kebijakan moneter saat ini dapat mendorong risiko finansial.
"Pemotongan suku bunga berisiko memperpanjang inflasi tinggi," ujarnya, dan menambahkan bahwa "kondisi keuangan 'cukup akomodatif' saat ini." Sementara Gubernur The Fed Michael Barr mengatakan bahwa ia khawatir inflasi masih di angka 3 persen, komentar yang cenderung hawkish.
Dari sisi domestik, Bank Indonesia melaporkan transaksi berjalan Indonesia surplus sebesar USD4,0 miliar atau 1,1% dari PDB pada kuartal III-2025. Ini adalah surplus pertama sejak 10 kuartal terakhir. Posisi transaksi berjalan ini berbalik dibandingkan dengan defisit USD2,7 miliar atau 0,8% dari PDB pada kuartal II tahun ini.
Surplus ini ditopang oleh neraca perdagangan Indonesia yang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa menurun seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.