Sementara itu, BOE dapat menunda menjadi bank sentral utama pertama di dunia yang menaikkan suku bunga lagi, berkat penemuan varian omicron COVID-19. Di pihak Fed, Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengajukan lebih banyak calon untuk posisi terbuka di dewan bank sentral pada akhir Desember 2021.
Sedangkan dari dalam negeri, pasar terus memantau tentang perkembangan posisi cadangan devisa di bulan November 2021 yang mengalami peningkatan, setelah pada bulan Oktober mengalami penurunan. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa pada bulan laporan sebesar USD145,9 miliar atau naik tipis US$ 0,4 miliar dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar USD145,5 miliar.
Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2021 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa sentra penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Sedangkan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,3 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Ini pun berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor. Dan cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Selain itu, survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia masih terus menguat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2021 sebesar 118,5 atau lebih tinggi dari 113,4 pada Oktober 2021.