Dolar tampak masih perkasa terhadap sejumlah valuta asing di pasar spot AS menyusul ekspektasi Bank Sentral AS yang lebih agresif dalam menahan laju inflasi dengan menambah kenaikan suku bunga.
Pada Kamis pekan lalu, Presiden Fed wilayah New York John Williams mengatakan bahwa kenaikan suku bunga setengah poin pada bulan Mei adalah pilihan yang masuk akal.
Williams menilai para pembuat kebijakan akan sepakat dengan pengetatan moneter.
"Williams berbicara secara terbuka tentang perlunya menaikkan suku bunga lebih cepat dan di atas netral, hal ini lebih lanjut akan mendukung dolar," kata Analis Makro Westpac, Tim Riddell kepada Reuters, dikutip Senin (18/4/2022).
Sementara itu, di Eropa, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menegaskan bahwa tidak ada kerangka waktu yang tepat kapan suku bunga ECB akan mulai naik. Lagarde menambahkan bahwa itu bisa berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan setelah bank sentral menghentikan skema stimulusnya di Eropa.
Pernyataan Lagarde tersebut dinilai menunjukkan sikap dovish ECB terhadap gejolak inflasi dunia.(RAMA)