Terkait intervensi BI, ia menilai langkah tersebut kurang efektif karena berpotensi membebani cadangan devisa dalam jangka menengah dan panjang. "Yang kita perlukan adalah kepercayaan asing kembali," tuturnya.
Menanggapi kemungkinan rupiah menembus level Rp17.000 per USD, pengamat pasar modal Michael menilai hal itu bisa terjadi. "Bisa. Dan efeknya akan semakin berat untuk perekonomian," ujarnya.
Ia menekankan bahwa salah satu dampak utama dari pelemahan rupiah adalah kebijakan suku bunga BI. "Paling erat korelasi adalah BI rate yang akan semakin sulit untuk dipangkas," demikian kata Michael. (Aldo Fernando)