Pelemahan nilai tukar rupiah ini seiring dengan menguatnya Indeks Dollar AS (DXY) ke level 98,14 pada Rabu kemarin.
"BI terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," kata Ramdan
Pengamat pasar uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi menyebut, ada risiko melemahnya peringkat kredit Indonesia jika kerusuhan terus terjadi. Hal ini lantaran pertumbuhan ekonomi bisa terbebani dan sektor keuangan melemah.
"Aksi unjuk rasa yang disertai kekerasan bisa berdampak negatif terhadap profil kredit Indonesia jika kondisi itu sampai membuat prospek pertumbuhan jangka menengah melemah," kata Ibrahim.
Pelemahan rupiah juga dipicu oleh faktor eksternal, terutama dari AS. Pasar global optimistis bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada akhir bulan ini.