Kemudian dolar Singapura melemah 0,14 persen, peso Filipina melemah 0,09 persen, dolar Hong Kong melemah 0,02 persen dan rupee India melemah 0,002 persen terhadap dolar AS.
Sedangkan dolar Taiwan dan baht Thailand menguat terhadap USD dengan penguatan masing-masing 0,29 persen dan 0,12 persen.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini juga disebabkan oleh sentimen eksternal yaitu investor sedang mempertimbangkan kemungkinan tarif AS bersamaan dengan serangkaian perintah eksekutif dan pengumuman kebijakan, di mana Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen terhadap BRICS atas de-dolarisasi.
"Trump mengancam akan mengenakan tarif perdagangan 100 persen pada kelompok negara BRICS atas upaya mereka untuk menciptakan mata uang mereka sendiri dan menjauh dari dolar," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (31/1/2025).
Trump menuntut komitmen dari kelompok tersebut yang sebagian besar terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan bahwa mereka tidak akan meluncurkan usaha semacam itu.