"Kepresidenan Trump kedua juga berpotensi membuat Beijing mengeluarkan lebih banyak stimulus karena Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif 60 persen pada semua impor China, yang menandakan lebih banyak hambatan ekonomi bagi China," kata Ibrahim.
Ibrahim juga menjelaskan sekalipun The Fed telah memangkas suku bunga, tetapi sejatinya masih termasuk tinggi.
"Oleh karena itu pemerintah dan Bank Indonesia perlu mengantisipasinya, karena efek Trump dapat membuat berlanjutnya perang dagang hingga suku bunga AS serta akan berdampak terhadap arus modal dan dinamika ketidakpastian pasar keuangan," ujar Ibrahim.
Untuk itu, Ibrahim memprediksi, Rupiah bakal ditutup menguat pada perdagangan Senin, (11/11/2024) di kisaran Rp15.600-Rp15.690 per USD.
(Dhera Arizona)