IDXChannel - Pelaku industri maupun pengusaha diimbau untuk melakukan penyesuaian bisnis imbas melemahnya nilai tukar rupiah.
Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI Ryan Kiryanto menilai, ada dua skenario yang bisa digunakan para pelaku usaha yakni natural hedging dan currency mismatch.
"Sekiranya produsen-produsen atau pengusaha kita itu memiliki ketergantungan bahan-bahan baku atau bahan setengah jadi itu dari import, kemudian output produknya itu dijual mayoritas ke pasar eksternal atau pasar global, tentu berapapun depresiasi mata uang rupiah relatif tidak mengganggu. Karena itu terjadi yang kita kenal dengan istilah natural hedging," kata Ryan dalam Market Review IDX, Rabu (19/6/2024).
Untuk skenario kedua, lanjutnya dinilai kurang baik ketika komponen impor begitu dominan. Namun penjualan atau pemasaran produk akhirnya mayoritas dijual di dalam negeri.
"Nah tentu ini tidak baik bagi importer kita ya, karena mereka akan mengalami semacam foreclose gitu. Nah tentu solusi semacam lindung nilai atau hedging barangkali bisa dilakukan oleh para pengusaha kita yang memiliki ketergantungan bahan-bahan baku impor yang cukup dominan, misalnya lebih dari 50 persen seperti itu," tuturnya.