Gunawan menjelaskan, sentimen domestic akan memberikan pengaruh positif bagi kinerja pasar keuangan. Namun agenda rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) justru yang dikhawatirkan dapat memicu tekanan pada pasar keuangan di Asia.
"AS akan merilis inflasi yang diproyeksikan lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sebelumnya. Baik untuk inflasi inti maupun inflasi pada umumnya, yang masing-masing berpeluang naik menjadi 0,4 persen secara bulanan," tuturnya.
Jika rilis data inflasi tersebut sesuai ekspektasi, lanjut Gunawan, maka harapan pemangkasan suku bunga The Fed kian memudar. Ini bisa berdampak pada kenaikan imbal hasil US Treasury, yang nantinya akan memicu tekanan pada IHSG dan mata uang Rupiah.
"IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.950-6.130 hari ini," ujar Gunawan.