Penurunan tajam saham ADRO hingga ARB sebesar 25 persen mencerminkan reaksi pasar terhadap masa ex-date dividen yang umumnya diiringi penurunan harga saham, sejalan dengan mekanisme pasar.
Selain itu, antrean jual yang mencapai hampir Rp4 triliun menunjukkan adanya tekanan jual yang sangat besar, kemungkinan dipicu oleh investor yang ingin merealisasikan keuntungan dari dividen spesial jumbo senilai USD2,6 miliar.
ADRO tengah menjadi sorotan pelaku pasar setelah mengumumkan melakukan pemisahan bisnis (spin-off) anak usahanya, yang selama ini menjadi andalan di sektor batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk atau AAI.
Spin-off tersebut dibarengi dengan melantainya AAI, nanti menggunakan ticker saham AADI, di awal Desember mendatang.
Nah, seiring dengan itu, ADRO pun membagikan dividen spesial dengan nilai jumbo untuk para pemegang saham perseroan, yang bisa digunakan untuk menebus porsi saham AADI usai gelaran penawaran saham perdana (IPO).