Dengan ini, kedua kontrak tersebut terperosok ke level terendah dalam sembilan bulan.
Mengutip MT Newswires, Selasa (3/9), China, importir minyak terbesar dunia, pada Senin melaporkan sektor manufakturnya mengalami kontraksi pada Juli dan ekspornya menurun karena ekonominya terus melambat.
Berita ini datang bersamaan dengan berakhirnya musim mengemudi di AS yang memiliki permintaan tinggi selama akhir pekan Hari Buruh.
Sementara, OPEC dijadwalkan mulai mengembalikan 2,2 juta barel per hari dari pemotongan sukarela ke pasar mulai Oktober, tergantung pada kondisi pasar.
Kartel minyak dunia tersebut berencana untuk menambah pasokan 83.000 barel per hari setiap bulannya sepanjang kuartal IV-2024.