IDXChannel – Saham PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) anjlok hingga batas auto rejection (ARB) dua hari beruntun. Ini setelah PDPP sempat menyentuh auto reject atas (ARA) 35 persen pada debut perdana Rabu (9/11).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (11/11) pukul 10.00 WIB, harga saham PDPP dibuka ambles hingga minus 6,35 persen menjadi Rp236/saham.
Sementara volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,10 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp731,03 juta.
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis (10/11), saham PDPP ditutup ambruk di minus 6,67 persen di level Rp252/saham atau menyentuh ARB 7 persen.
Padahal, ketika resmi melantai di bursa pada Rabu (9/11), saham PDPP melejit hingga 35 persen atau menyentuh auto reject atas (ARA) 35 persen.
Adapun harga saham PDPP pada perdagangan Rabu (9/11) ditutup di angka Rp270/saham.
Seperti yang diketahui, PDPP melantai di bursa dengan melepas 500 juta sahamnya ke publik atau setara 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah inital public offering (IPO).
Perseroan mematok harga perdana sebesar Rp200/saham. Dari keseluruhan proses IPO, perusahaan bakal meraup dana segar sedikitnya Rp100 miliar.
Adapun seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin-mesin produksi, serta meningkatkan kapasitas produksi, dan menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan.
Sedangkan sisa dana sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja.
PDPP merupakan produsen kemasan plastik dan tisu steril. Perusahaan ini telah berdiri sejak 2005 dan telah memulai kegiatan usaha di daerah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Adapun perusahaan juga telah memiliki cabang usaha, yaitu pabrik di Lampung, Binjai, Tangerang dan Sukabumi.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.