Sementara itu, indeks dolar melemah lebih dari 1 persen terhadap mata uang utama lainnya, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang selain dolar.
Data ekonomi AS pada Kamis menunjukkan harga konsumen secara tak terduga turun pada Maret. Namun, risiko inflasi tetap tinggi setelah Trump menggandakan tarif impor China.
Merespons data tersebut, para pelaku pasar memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada Juni dan kemungkinan menurunkan suku bunga kebijakan hingga satu poin persentase penuh sebelum akhir tahun.
"Kami melihat bank sentral terus membeli emas. Selama aliran dana masuk ke ETF dan ada risiko dari kebijakan moneter, banyak faktor yang masih akan mendukung harga emas," kata Chief Operating Officer di Allegiance Gold, Alex Ebkarian. (Aldo Fernando)