"Untuk capex kurang lebih sekitar USD80 juta, ini untuk pengembangan baik itu kegiatan eksplorasi maupun kegiatan penambangan bawah tanah atau underground tahun ini," kata Direktur ARCI Hidayat Dwiputro Sulaksono dalam paparan publik di Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025).
Pembiayaan untuk infrastruktur, kata Hidayat, telah selesai dilakukan sepanjang tahun lalu, sehingga alokasi capex tahun ini diakui lebih rendah.
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan tambang bawah tanah masih menjadi fokus perusahaan. ARCI telah membuka pit baru di bagian utara konsesi, dan memulai kembali penambangan bawah tanah.
Di sisi lain, perusahaan tengah fokus menggarap proyek baru energi panas bumi melalui anak usaha PT Toka Tindung Geothermal (TTG), yang merupakan entitas JV antara ARCI dengan PT Ormat Geothermal Indonesia (Ormat).
"Untuk kegiatan geothermal kita saling berkoordinasi dengan Ormat untuk bujet dan sebagainya," kata Hidayat.