IDXChannel - Saham-saham Asia melemah pada Kamis (19/10/2023) pagi karena karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,11%. Indeks Nikkei Jepang merosot 1,35%.
Indeks saham blue-chip China CSI300 turun 0,90%, sementara Indeks Hang Seng merosot 1,6% pada perdagangan pagi ini.
Saham-saham AS berakhir melemah tajam semalam, terbebani kenaikan imbal hasil Treasury. Para investor memantau serangkatan laporan kuartalan perusahaan besar yang dirilis pekan ini.
Imbal hasil obligasi Treasury bertenor 10 tahun naik 5,1 basis poin menjadi 4,953%. Imbal hasil obligasi Treasury bertenor 30 tahun naik 3,8 basis poin menjadi 5,032%.
Anderson Alves, seorang trader di ActivTrades, mengatakan bahwa pasar ekuitas Asia saat ini berhati-hati.
"Para trader menyesuaikan ekspektasi mereka terkait suku bunga, imbal hasil Treasury jangka panjang, dan ketidakpastian geopolitik," jelasnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan singkat ke Israel pada Rabu. Namun, ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza meningkatkan risiko meluasnya konflik.
Sementara itu, harga emas berada di dekat level tertinggi dalam dua bulan karena para investor mengincar aset safe haven.
Emas spot berada di USD1,948.16 per ons, sedikit di bawah USD1,962.39 yang merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus yang disentuh pada hari Selasa.
Di pasar mata uang, indeks dolar, yang membandingkan greenback dengan enam mata uang utama lainnya, naik 0,019%. Yen Jepang menguat 0,10% menjadi 149,79 per dolar.