Tidak hanya dari sisi jumlah pemegang saham, aliran modal asing ke sektor asuransi umum juga masih didominasi oleh saham TUGU. “Dari total Rp62 miliar dana asing yang masuk ke saham-saham asuransi umum, inflows asing yang masuk ke TUGU mencapai Rp 60,5 miliar dan paling besar” ujarnya.
Azis melihat bahwa antara jumlah pemegang saham dengan inflow asing cenderung sejalan yang menunjukkan saham TUGU memang benar-benar diburu. Posisi TUGU yang kuat di industri sebagai market leader, kinerja keuangan yang tumbuh positif, sahamnya termasuk paling likuid di sektor serta valuasi yang murah menjadi alasan utama mengapa jumlah pemegang saham TUGU terus naik.
Senada dengan Azis, analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah juga mengemukakan sejumlah alasan yang membuat saham TUGU banyak dilirik oleh investor.
Ia mengungkapkan meskipun saham TUGU masuk kategori saham small & mid cap artinya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang kecil tetapi likuiditas perdagangannya masih memungkinkan fund manager untuk bisa masuk dan berinvestasi.
Selain soal likuiditas transaksi Edo juga mencermati valuasi saham TUGU yang sudah sangat terdiskon. “Rasio price to book value (PBV) TUGU di 0,4x sementara asuransi umum rasio PBV-nya di kisaran 0,8-1,0x, perbankan 2x dan IDX Finance 1,85x. Artinya potensi upside untuk TUGU terbuka” ujarnya.