Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melonjak 3,15 persen, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik 3,28 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 2,71 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menanjak 2,42 persen, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terapresiasi 1,74 persen.
Selain sektor perbankan, saham-saham milik konglomerat juga turut menopang penguatan indeks. Emiten milik taipan Prajogo Pangestu melesat signifikan, seperti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang naik 6,21 persen, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) 4,53 persen, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2,67 persen, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 2,59 persen.
Tak ketinggalan, saham properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) milik Aguan dan Grup Salim naik 3,41 persen, sementara emiten makanan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melonjak 4,27 persen. Emiten tambang emas-tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga naik 2,56 persen.
Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menilai bahwa dinamika pasar saham di era Presiden AS Donald Trump bukanlah hal yang mengejutkan. "Sudah hal yang lumrah indeks bergerak volatile di era kepemimpinan Trump," ujarnya, Selasa (24/6).
Dari sisi teknikal, Michael mencermati bahwa pergerakan IHSG sudah menunjukkan pola yang cukup jelas.