Ia menambahkan, pengalaman Sri Mulyani dalam menghadapi berbagai krisis membuat kehadirannya di kabinet menjadi faktor penting bagi stabilitas pasar. “Sebagai Menteri Keuangan yang berpengalaman dalam mengatasi krisis berkali-kali, terlihat respons market terhadap reshuffle ini cukup negatif,” tuturnya.
Michael menuturkan, pelemahan langsung tercermin pada saham-saham sektor perbankan. “Terlihat tadi bantingan utama dimulai dari saham-saham perbankan,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025) sore di Istana Negara, Jakarta. Dalam perombakan ini, lima menteri diganti plus satu menteri baru ditunjuk.
Sri Mulyani Indrawati melepas jabatannya sebagai menteri keuangan. Posisinya akan diisi oleh Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sederet nama menteri yang dilantik sore ini yakni:
Purbaya Yudhi Sadewa, sebelumnya Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.