Ia menyoroti bahwa investor global belum kembali melirik pasar negara berkembang (emerging markets/EM) sebagai destinasi investasi.
“Mulai dari global yang belum melirik EM sebagai destinasi investasi, serta melemahnya growth forecast,” kata Michael, Selasa (15/7).
Secara domestik, pelemahan juga terlihat di sejumlah indikator ekonomi utama. “Mulai dari PDB yang turun di bawah 5 persen, Purchasing Managers Index (PMI) yang turun, serta inflasi dan laporan keuangan yang melemah di kuartal kemarin,” tuturnya.
Kondisi tersebut, menurutnya, membuat prospek sektor perbankan masih belum menarik di mata investor asing. Di tengah dinamika ini, Michael mengingatkan pentingnya strategi yang lebih disiplin bagi para investor.
“Investor perlu mencermati time frame serta money management yang lebih panjang,” demikian kata Michael.