IDXChannel – Saham emiten-emiten big four perbankan Tanah Air masih belum moncer di awal 2023 seiring dengan aksi lego investor asing di saham bank-bank ini.
Adapun, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham emiten big four tumbuh di bawah 5 persen sepanjang 2023.
Melansir data BEI pada Rabu (8/2), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bertumbuh hingga 3,22 persen secara year to date (YTD), mengungguli emiten-emiten bank big four lainnya.
Sementara, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing juga menguat sebesar 2,77 persen dan 2,71 persen sepanjang 2023.
Berbeda dengan saham big four lainnya yang menguat sepanjang 2023, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) justru terkontraksi di periode ini.
Menurut data BEI pada Rabu (8/2), saham BBRI memerah hingga minus 3,04 persen sepanjang 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Lesunya kinerja emiten bank big cap di awal 2023 seiring dengan investor asing yang masih melego bank-bank kakap ini.
Menurut data BEI pada periode yang sama, BMRI menjadi emiten bank yang paling sering dilego investor asing.
Tercatat, investor asing melakukan net sell atau aksi jual bersih di pasar reguler sebanyak Rp1,80 triliun pada saham BMRI sepanjang 2023.
Menyusul BMRI, saham BBRI dan BBCA juga tak lepas dari aksi lego investor asing di pasar reguler.
Melansir data BEI pada Rabu (8/2), baik saham BBRI maupun BBCA masing-masing dilego investor asing sebesar Rp687,65 miliar dan Rp516,88 miliar.
Di tengah aksi lego investor asing di emiten-emiten bank big four, BBNI justru mencatatkan net buy atau beli bersih oleh investor asing.
Adapun, BEI menyebutkan, investor asing mencatatkan net buy di saham BBNI sebesar Rp843,16 miliar di pasar reguler sepanjang 2023.
Rilis Kinerja Keuangan Moncer
Kendati saham emiten big four bank masih lesu di awal 2023, keuangan emiten-emiten ini justru mencatatkan kinerja yang moncer sepanjang 2022.
Adapun, BBRI baru merilis laporan keuangannya pada hari ini, Rabu (8/2). Melansir laporan keuangannya, BBRI mencatatkan laba bersih paling besar dibanding emiten big four bank lainnya, yakni sebesar Rp51,40 triliun sepanjang 2022 secara konsolidasi.
Di samping itu, laba bersih tersebut melesat hingga 67,15 persen secara tahunan (year on year/yoy).