Indo Premier memperkirakan biaya dana (cost of fund) akan berangsur turun pada paruh kedua 2025, yang dapat memperbaiki margin bunga bersih perbankan. Kendati demikian, potensi revisi kinerja laba untuk kuartal ketiga tahun ini diperkirakan terbatas.
Dalam laporannya, Indo Premier menetapkan BBNI dan BBTN sebagai saham pilihan utama. Keduanya dinilai menjadi penerima manfaat terbesar dari penurunan biaya dana.
Namun, Indo Premier juga mengingatkan risiko utama bagi sektor ini berasal dari potensi memburuknya kualitas aset, yang dapat menekan profitabilitas jika tidak diantisipasi dengan baik. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.